Ikan Baung adalah salah satu ikan yang sekerabat dengan ikan lele dan termasuk dalam marga Hemibagrus. Ikan ini secara sekilas mata memang sama dengan ikan Lele dengan adanya sungut dan patil di mulutnya. Sebagai ikan konsumsi, Ikan Baung terkenal sebagai bahn masakan yang cukup enak, terutama di daerah Sumatera, dan Kalimantan.
Ikan Baung terdapat di berbagai negara baik di India, Cina Selatan dan sebagian Asia. Dengan habitat perairan tawar mulai dari hulu sungai bahkan sampai di sungai dengan kadar air tawar yang bercampur air asin di muara sungai. Ikan Baung merupakan ikan yang mampu menyesuaiakan diri dengan kondisi air yang beraneka ragam, baik itu danau, sungai, waduk maupun perairan payau di muara sungai.
Ikan Baung merupakan ikan nokturnal yang aktif mencari makan di malam hari dan merupakan ikan yang termasuk omnivora yakni pemakan segala. Meskipun makanan kesukaannya adalah udang, ikan kecil, siput dan berbagai jenis serangga. Pada pemancingan ikan baung di sungai umpan pemancing biasanya adalah campuran berbagai macam bahan hewani yang dibusukkan
Untuk memancing ikan Baung biasanya di daerah Sumatera Selatan terdapat umpan yang disebut “kucur” yang merupakan campuran dari usus ayam, isi perut ikan dan telur itik dicampur dan dibusukkan sehingga menimbulkan bau yang sangat menyengat dan dapat menarik penciuman ikan di dalam air. Saking hebatnya aroma ikan ini banyak juga pemancing yang cukup terganggu dengan aromanya. Umpan kucur untuk ikan Baung terbukti sering berhasil, bahkan juga aneka ikan lain juga berhasil di tangkap.
Meski termasuk ikan nokturnal, namun pemancingan di siang hari sering berhasil juga. Ikan Baung biasanya bersebunyi di dasar perairan dan juga lubang – lubang yang berada di pinggir sungai yang berada didalam air. Seperti lele kerabatnya, ikan Baung dapat juga ditangkap dengan menggunakan umpan alami lain seperti cacing, atau jangkrik.