Pages

Minggu, 18 September 2011

pengalaman mancing pertamaku


Salam Mancing...
Meskipun usia saya masih terbilang muda ( 22 th ) tapi mancing telah menjadi hobi saya sedari kecil, sewaktu usia saya baru 7 tahun, saya dibiasakan seminggu sekali bangun jam 3 pagi, mandi, gosok gigi terus minum susu.. sementara bokap menyiapkan peralatan "tempur" berupa seperangkat alat pancing, tak lupa kopi untuk bekal, lantas menjemput teman2nya yang memang sebelumnnya sudah janjian..
Perjalanan naik mobil temannya bokap ke arah Merak ditempuh 3 jam sungguh membuat saya tak sabar menunggu tiba disana..
Usai sarapan, perahu bercadik dua yang dinakhodai pak Azis menderu membelah lautan Selat Sunda.
Sampai di hotspot favorit, pulau Tempurung segera umpan diturunkan. Rangkaian kotrek berkail besar dengan umpan sayatan cumi terasa begitu cepat tenggelam ke dasar perairan yang berarus kuat karena dibanduli timah sebesar anak linggis. pakai joran hanya akan mengundang tawa karena kedalaman air 200 meteran..
Tak lama umpan diturunkan, senar dimainkan berirama naik-turun sampai terasa ada getaran2 ganjil di tangan. begitu senar bergetar,happpp!! reflek senar disentak setinggi-tingginya..saat inilah yang paling saya tunggu2. senang dan kesal campur aduk di dada. senang karena ada bayangan yang menyambar umpan pasti ikan besar, kesal karena tangan pegal ( ya, iyalah 200 m ngangkat kenur, belum lagi diperahu, kusut ) . sampai diatas terlihat berderet lima ikan ekor kuning setengah kiloan satu ekor.
kejadian yang sama terus berulang2...ekor kuning diselingi kerapu, lencam dan jenaha. tak kurang 2 coolbox ukuran jumbo tak muat lagi menampung ikan yang seperti tak ada habisnya itu. jam 2 ombak mulai tak terkendali yang berarti waktu nimba ikan telah berakhir.
terlihat muka2 hitam terbakar sinar matahari tapi menyiratkan kepuasan, bercanda2 sepanjang perjalanan, sambil membahas asyiknya mancing tadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar